Tujuankonsumsi yang paling utama tentunya adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tujuan konsumsi dalam teori ekonomi konvensional adalah mencari kepuasan (utility) tertinggi. Konsumen adalah
Jakarta - Konsumsi adalah salah satu kegiatan ekonomi. Secara garis besar, prinsip kegiatan ekonomi dibagi menjadi 3 macam, yaitu produksi, konsumsi dan ada yang suka makan ice cream? Nah, ternyata kalau mengkonsumsi ice cream merupakan salah satu contoh sederhana dari kegiatan konsumsi lho. Apa itu Konsumsi?Konsumsi adalah kegiatan untuk menghabiskan atau menggunakan hasil produksi, baik itu berbentuk barang atau jasa, demikian dikutip dari e-Modul Kemdikbud Ilmu Pengetahuan Sosial IPS oleh Agus Wahyudi. Kegiatan konsumsi bisa dilakukan secara cepat sekaligus, maupun secara berangsur-angsur lambat.Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Tujuan konsumsi adalah untuk mengurangi atau menghabiskan fungsi ekonomi suatu barang mencakup setiap kegiatan. Ada tiga jenis kegiatan konsumsi, yaitu kegiatan konsumsi rumah tangga, konsumsi perusahaan dan kegiatan konsumsi konsumsi dapat dikelompokkan menjadi 2 pola penggunaan, yaitu pola penggunaan langsung dan a pola penggunaan tidak pola penggunaan langsung adalah barang yang dikonsumsi bisa memberikan manfaat secara langsung sebagai alat pemenuhan kebutuhan, misalnya makanan dan penggunaan tidak langsung adalah barang yang dikonsumsi atau dibeli secara tidak langsung memberikan manfaat. Misalnya, kita membeli kompor bukan untuk dimakan, tetapi digunakan untuk memasak KonsumsiTujuan konsumsi ada empat yaituMengurangi nilai guna barang atau jasa secara nilai guna barang kebutuhan secara kebutuhan Kegiatan KonsumsiCiri-ciri kegiatan konsumsi adalah sebagai berikutDitujukan langsung untuk memenuhi kebutuhanBarang atau jasa yang digunakan dalam kegiatan konsumsi merupakan barang konsumsiBarang atau jasa yang digunakan akan habis atau Kegiatan KonsumsiContoh konsumsi dalam kehidupan kehidupan sehari-hari, adalah ketika sedang makanan dan minum. Namun, selain itu contoh konsumsi juga bisa termasuk memakai kegiatan konsumsi adalahMenggunakan baju dan celanaMembeli kendaraan dan menggunakanya untuk bepergianMembeli setrika yang digunakan untuk merapikan bajuMenonton film di bioskop dekat tempat tinggalMembeli ayam untuk dijual di rumah Perbedaan Tingkat KonsumsiDikutip dari modul Ekonomi Kemdikbud Kelas X yang disusun oleh Cucu Risa Asmarani, faktor perbedaan tingkat konsumsi terbagi menjadi faktor internal dan eksternal antara lainFaktor internal perbedaan tingkat KonsumsiPendapatanUsia dan jenis kelaminPola hidupSelerab. Faktor eksternal perbedaan tingkat KonsumsiKebudayaanLingkunganHargaMisalnya, kamu perlu sebuah motor yang akan digunakan setiap hari ke kantor dan untuk bepergian. Berbeda dengan temanmu, yang perlu naik kendaraan umum untuk ke kantor. Perbedaan ini menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan dan jasa, serta pola konsumsi yang berbeda-beda pada setiap orang. fdl/fdl
Dibawahini yang bukan termasuk fungsi logika adalah. Kegiatan dalam pengujian produk baru terbagi menjadi. Jika kamu memiliki file yang cukup besar jangan khawatir akan kerepotan karena software ini juga mampu untuk load file besar diatas 50 mb. Formula dan fungsi ini digunakan untuk membantu kita mempermudah dalam.
Pengertian Konsumsi – Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Sementara Konsumen adalah setiap pemakai barang dan jasa yang tersedia. Siapapun bisa menjadi pelaku konsumsi, seperti rumah tangga dalam sebuah keluarga, pemerintah, serta industri atau perusahaan. Simak penjelasan lebih detail mengenai proses konsumsi berikut ini, Grameds Pengertian KonsumsiPengertian Konsumsi Menurut Para AhliContoh Kegiatan Konsumsi Dalam Kehidupan Sehari-hariFungsi Konsumsi1. Menghabiskan atau Mengurangi nilai Guna Suatu Barang Sekaligus2. Mengurangi Nilai Guna Suatu Barang dan Jasa Secara Bertahap3. Pemenuhan Kebutuhan Jasmani dan Rohani4. Memuaskan Kebutuhan Secara Fisik5. Mendukung Aktivitas Produksi6. Membantu Menyesuaikan Rumusan Tarif Upah Minimum untuk Pekerja7. Sebagai Titik Awal dan Akhir Kegiatan EkonomiCiri-ciri Barang KonsumsiCiri-Ciri Kegiatan Konsumsi1. Dilakukan Secara Langsung2. Barang Kegiatan Konsumsi3. Barang dan Jasa yang Digunakan Selalu Berkurang4. Memiliki Nilai yang BermanfaatFaktor yang Mempengaruhi KonsumsiTeori Konsumsi1. Teori Konsumsi Keynes – John Maynard Keynes 19302. Ernst Engel3. Teori Konsumsi Siklus Hidup4. Teori Pendapatan Permanen5. Teori Pendapatan RelatifDampak Positif dan Negatif Perilaku Konsumsi1. Dampak Positif dari Perilaku Konsumsi2. Dampak negatif dari perilaku konsumsiRekomendasi Buku Terkait “Kegiatan Konsumsi” Konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menghabiskan nilai guna. Di samping itu tindakan ini juga untuk memenuhi kebutuhan baik individu atau bersamaan. Orang yang melakukan kegiatan konsumsi dapat disebut sebagai seorang konsumen. Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan menggunakan serta mengurangi daya guna dari suatu barang maupun jasa yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta kepunahan manusia baik secara perlahan atau sekaligus. Konsumsi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia. Seseorang yang melakukan kegiatan konsumsi, umumnya disebut sebagai konsumen, sedangkan produk-produk yang dikonsumsi merupakan barang maupun jasa yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen. Konsumsi memiliki tujuan utama yang ingin diperoleh manusia, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup serta kepuasan. Umumnya, kegiatan konsumsi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bagi masyarakat tradisional, sedangkan bagi masyarakat modern kegiatan konsumsi dilakukan untuk mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesenangan dan harga diri. Pada masyarakat yang masih tradisional, umumnya kegiatan konsumsi adalah untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan pada masyarakat modern, kegiatan konsumsi mereka bukan hanya untuk mempertahankan hidup, tapi juga untuk kesenangan dan harga diri. Pengertian Konsumsi Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa arti konsumsi, berikut ini pengertian konsumsi menurut pendapat para ahli Menurut T. Gilarso 2003 Pengertian Konsumsi adalah titik pangkal dan tujuan akhir dari seluruh kegiatan ekonomi masyarakat. Menurut Gregory Mankiw 2007 Pengertian konsumsi adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Yang dimaksud dengan barang adalah barang rumah tangga yang sifatnya tahan lama meliputi, perlengkapan, kendaraan, dan barang yang tidak tahan lama, contohnya makanan dan pakaian. Pembelanjaan jasa yang dimaksud adalah barang yang tidak berwujud konkret, contohnya pendidikan. Kamus Besar Ekonomi KBBI Menurut Kamus Besar Ekonomi KBBI, arti kata konsumsi adalah tindakan manusia untuk menghabiskan atau mengurangi kegunaan utility suatu benda baik secara langsung atau tidak langsung – pada pemuasan terakhir dari kebutuhannya. Samuelson dan Nordhaus 2001 Konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan guna memenuhi pembelian barang dan jasa untuk mendapatkan kepuasan maupun untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumsi digolongkan menjadi dua yakni konsumsi rutin dan konsumsi yang sifatnya sementara. Konsumsi yang sifatnya rutin memiliki arti sebagai pengeluaran yang dilakukan untuk pembelian barang maupun jasa secara berulang ulang selama bertahun – tahun. Sedangkan arti konsumsi sifatnya sementara adalah setiap tambahan yang sifatnya tidak terduga dalam konsumsi rutin. Menurut Muhamad Abdul Halim Konsumsi adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga mencakup pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga untuk mendapatkan barang dan jasa sebagai kebutuhan hidup sehari-hari dalam suatu periode tertentu. Contoh Kegiatan Konsumsi Dalam Kehidupan Sehari-hari kegiatan konsumsi dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa terbatas gender, usia, maupun status sosial dan jumlah kekayaan. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas konsumsi atau pemanfaatan barang dan jasa yang sering dilakukan oleh banyak orang. Seseorang yang membeli daging ayam untuk digunakan sebagai bahan sup atau kari. Seorang ibu yang membelikan baju lebaran untuk keluarganya menjelang hari raya. Seorang siswa yang membeli sepatu untuk digunakan saat sekolah. Seorang pria yang datang ke tukang cukur rambut ketika rambutnya dirasa telah gondrong. Seorang karyawan yang memesan layanan transportasi online untuk berangkat bekerja. Setiap orang memiliki pola konsumsi yang dipengaruh oleh berbagai faktor di sekitarnya, dalam buku Pola Konsumsi Masyarakat Nelayan Muslim dibawah ini akan menganalisis pola konsumsi pada penduduk setempat sehingga dapat menemukan lima faktor di dalamnya. Fungsi Konsumsi Pengertian Konsumsi merupakan sebuah aktivitas pada manusia yang mengurangi dan menggunakan dalam kegunaan barang dan jasa untuk secara bertahap dan simultan memenuhi kebutuhan hidup dan kepuasan orang. Tujuan konsumsi lainnya diantaranya 1. Menghabiskan atau Mengurangi nilai Guna Suatu Barang Sekaligus Hal-hal yang termasuk ke dalam klasifikasi mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara sekaligus adalah barang-barang yang habis pakai atau tidak barang-barang yang tidak dapat bertahan lama. Yaitu seperti makanan dan minuman. Karena jika tidak dihabiskan dalam waktu sekaligus, maka bahan-bahan tersebut akan rusak, basi, dan kadaluarsa sehingga tidak memiliki nilai guna lagi. 2. Mengurangi Nilai Guna Suatu Barang dan Jasa Secara Bertahap Hal-hal yang termasuk ke dalam klasifikasi mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap adalah misalnya penggunaan barang yang tidak habis dalam jangka waktu singkat. Yaitu seperti mobil, motor, pakaian, furniture rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, dan sebagainya. Untuk mengurangi nilai guna barang-barang tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dan bertahap. 3. Pemenuhan Kebutuhan Jasmani dan Rohani Adanya tujuan utama dalam sebuah kegiatan pada konsumsi manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental mereka. Kebutuhan fisik seperti minum atau makan, olahraga dan lainnya. Sambil melakukan kebutuhan spiritual seperti hiburan, membaca, ibadah, buku dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan dengan memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani kita, beban yang ada di tubuh serta pikiran kita akan lebih diringankan. Dalam buku Apotek Rabbani Kiat Sehat Jasmani & Rohani ini akan dijelaskan mengenai kiat-kiat dari Al-Qur’an dalam mengobati hati dan jasmani. 4. Memuaskan Kebutuhan Secara Fisik Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik, seperti seseorang yang membeli produk pelangsing agar tubuh tetap langsing dan ideal, atau mengonsumsi obat-obatan sebagai dalam sebuah kecantikan, dan dapat membeli pakaian bagus untuk terlihat cantik dan elegan hingga untuk memenuhi kebutuhan fisik dengan cara langsung. Oleh sebab itu, kebutuhan fisik merupakan suatu hal yang penting bagi manusia. Termasuk di dalamnya aktivitas fisik yang dapat Grameds baca pada buku Aktivitas Fisik Motorik dan Pengembangan Kecerdasan Majemuk Usia Dini oleh Panggung Sutapa. 5. Mendukung Aktivitas Produksi Keinginan manusia untuk mengkonsumsi produk barang dan jasa tertentu dapat mendorong terjadinya aktivitas produksi. Kedua aktivitas ini akan saling menguntungkan seluruh pihak yang terlibat, yakni pihak yang memproduksi dan menginginkan keuntungan serta pihak yang mengkonsumsi dan menginginkan kepuasan. 6. Membantu Menyesuaikan Rumusan Tarif Upah Minimum untuk Pekerja Aktivitas konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat digunakan pemerintah sebagai tolok ukur untuk menyesuaikan rumusan tarif upah minimum. Selain itu, aktivitas ini juga bisa dijadikan acuan penentuan tarif pajak serta rasio anggaran belanja negara. 7. Sebagai Titik Awal dan Akhir Kegiatan Ekonomi Perilaku konsumsi masyarakat juga menempati posisi penting dalam kegiatan ekonomi karena berperan sebagai titik awal sekaligus titik akhir kegiatan tersebut. Seseorang yang menginginkan ponsel baru, misalnya, akan membeli ponsel tersebut dan memulai suatu transaksi dalam kegiatan ekonomi. Setelah ponsel dimiliki dan keinginannya terpenuhi, kegiatan ekonomi pun otomatis berakhir pada titik itu. Begitu banyak kegiatan ekonomi lainnya yang dapat Grameds pelajari pada buku 100 Dasar Kegiatan Ekonomi 2 oleh Daewon Ciri-ciri Barang Konsumsi Barang-barang konsumsi adalah barang-barang yang diperlukan untuk pemenuhan kehidupan agar konsumen mencapai tingkat kepuasan yang diinginkan. Barang-barang kebutuhan yang termasuk ke dalam barang-barang konsumsi, memiliki ciri-cirinya. Barang konsumsi memiliki manfaat, nilai dan volume yang jika digunakan akan habis sekaligus atau habisnya secara berangsur-angsur. Habis atau tidaknya suatu barang saat dikonsumsi dapat dibedakan menjadi barang yang dapat habis dalam sekali pemakaian, misalnya seperti minuman dan makanan. Lalu barang yang dipakai berulang-ulang dan semakin lama semakin habis atau akan rusak. Misalnya seperti celana, baju, sepatu, ember, tv dan lain-lain. Barang konsumsi digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika penggunaan traktor, cangkol, palu dan sebagainya. Tidak termasuk kedalam kegiatan konsumsi, karena barang atau benda tersebut termasuk kedalam produksi. Barang konsumsi dapat memenuhi kebutuhan hidup. Contoh, moda transportasi seperti motor yang digunakan untuk bepergian dari rumah ke tempat kerja termasuk ke dalam barang konsumsi. Barang konsumsi harus merupakan barang ekonomi yang diperoleh dengan pengorbanan. Sebagai contoh, makanan, minuman, dan pakaian diperoleh dengan melakukan transaksi ekonomi di pasar. Oksigen atau sinar matahari yang manfaatnya dirasakan setiap hari tentu saja bukan barang konsumsi karena keduanya bukan merupakan barang ekonomi. Ciri-Ciri Kegiatan Konsumsi Tidak semua orang bisa mengenali jenis kegiatan konsumtif yang dilakukan tanpa mengetahui ciri-ciri dari kegiatan tersebut. Salah satunya adalah saat melakukan kegiatan ekonomi ini, banyak orang tidak menyadarinya. Berikut ini merupakan ulasan mengenai ciri-ciri dari kegiatan konsumtif. 1. Dilakukan Secara Langsung Ciri-ciri kegiatan konsumsi yang pertama adalah kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan secara langsung. Dengan tujuan agar bisa memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain kebutuhan, kegiatan konsumtif juga dilakukan untuk memenuhi kepuasan masyarakat. Akan tetapi pada dasarnya manusia tidak akan pernah merasa yang namanya sebuah kepuasan. Di mana kepuasan ini tidak memiliki batas sesuai yang diharapkan. Karena manusia atau masyarakat selalu ingin mencoba hal yang baru. Contoh kecil dari hal tersebut misalnya jika masyarakat tersebut sudah memiliki sebuah motor namun ingin juga memiliki sebuah mobil. Sehingga pada saat memiliki mobil sudah tidak menggunakan motor lagi. 2. Barang Kegiatan Konsumsi Didapat Dari Pembelian atau Pengorbanan Untuk memakai barang konsumsi terlebih dahulu harus melakukan sebuah pengorbanan seperti pembelian barang tersebut di toko. Seperti untuk mendapatkan tas, baju, celana, maupun hal lainnya bisa di dapatkan dalam sebuah toko yang ada di sekitar kita. Selain di toko, barang konsumsi ini bisa didapat dari warung-warung sekitar. Untuk barang konsumsi yang bisa didapatkan di warung-warung sekitar seperti makanan atau minuman jadi. Seperti bakso, teh, mie ayam, nasi kuning, jus, dan lain sebagainya. Di samping membeli barang tersebut tentu harus menyiapkan biaya transaksi . Biaya transaksi ini akan dijadikan sebagai nilai tukar menukar. 3. Barang dan Jasa yang Digunakan Selalu Berkurang Selanjutnya adalah barang dan jasa dari kegiatan konsumsi ini jika digunakan nilai yang dimiliki akan selalu berkurang atau habis. Di mana barang tersebut seperti contoh yang telah disebutkan sebelumnya yakni buku maupun pakaian. Karena buku tersebut selalu digunakan untuk menulis seperti menulis tugas sekolah. Selain itu, pakaian juga memiliki nilai yang berkurang jika digunakan. Karena memang pakaian ini tidak selamanya bertahan lama akibat benang yang secara perlahan akan rapuh. Hal tersebut diakibatkan karena sering dicuci dan terkena sinar matahari secara langsung. Oleh karena itu, pakaian ini termasuk barang yang nilai nya akan berkurang secara perlahan. 4. Memiliki Nilai yang Bermanfaat Masalah barang atau produk dari kegiatan konsumsi ini memiliki nilai yang sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Tujuan dari penggunaan barang atau produk ini bisa menyebabkan nilai barang tersebut berkurang karena sering dimanfaatkan. Namun barang dari kegiatan konsumsi ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Di mana jenis barang yang pertama adalah barang yang nilainya akan habis untuk satu kali pemakaian saja. Adapun contoh dari jenis barang ini seperti makanan dan minuman. Untuk jenis yang kedua adalah jenis barang yang nilainya habis secara perlahan. Dengan kata lain bahwa penggunaan dari barang ini digunakan secara berulang seperti pakaian dan buku. Dengan perkembangan era di dunia ini, terdapat berbagai isu konsumerisme yang berkembang dalam masyarakat yang dapa kamu pelajari dalam buku Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Pola konsumsi merupakan suatu susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang akan dikonsumsi berdasarkan pendapatan dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui pola konsumsi seseorang berbeda dengan orang lainnya. Hal ini tergantung dari besarnya pendapatan seseorang. Seseorang juga akan menyusun kebutuhan konsumsinya berdasarkan prioritas yang pokok kemudian sekunder. Seperti misalnya kebutuhan pokok adalah kebutuhan untuk makan, pendidikan, dan kesehatan. Sedangkan yang termasuk ke dalam kebutuhan sekunder adalah hiburan dan rekreasi. Sehingga ketika pendapatan seseorang tersebut mengalami penurunan, maka orang tersebut akan memangkas kebutuhan sekunder nya kemudian memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pokok terlebih dahulu. Hal ini akan menekan kebiasaan melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Karena pada dasarnya perilaku konsumtif akan menimbulkan efek negatif yang tidak baik bagi kondisi perekonomian seseorang. Sementara faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi, diantaranya Penghasilan – Penghasilan berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi seseorang. Semakin besar penghasilan seseorang maka orang tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak barang atau jasa, begitu juga sebaliknya. Tingkat Pendidikan – Pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan kegiatan konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, umumnya tingkat konsumsinya juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Harga Barang dan Jasa – Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Semakin tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin rendah, dan begitu juga sebaliknya. Jumlah Keluarga – Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat konsumsinya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Jenis Kelamin – Kebutuhan barang atau jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda. Hal tersebut juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi. Selera dan Gaya – Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal berbusana maupun hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi ketimbang mereka yang kurang memperhatikan gaya. Adat Istiadat dan Kebiasaan – Kebiasaan dan adat istiadat di suatu daerah juga mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakatnya. Tingkat bunga Ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi dari tingkat bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi. Teori Konsumsi 1. Teori Konsumsi Keynes – John Maynard Keynes 1930 Menurut teori John Maynard Keynes memberikan pendapat mengenai teori konsumsi. Ia mengatakan jumlah konsumsi saat ini berhubungan langsung dengan pendapatan. Fungsi atau rumusan tentang teori John Maynard Keynes untuk menggambarkan tingkat konsumsi pada berbagai pendapatan. Asumsi mengenai teori konsumsi, yakni sebagai berikut Kecenderungan mengkonsumsi marginal merupakan jumlah yang dikonsumsi dari pendapatan yang diterima adalah antara nol sampai dengan satu. Dari asumsi tersebut, dijelaskan bila pada saat pendapatan seseorang meningkat maka semakin tinggi pula tingkat konsumsi & tabungannya. Rasio konsumsi pada pendapatan, atau biasa disebut sebagai kecenderungan mengkonsumsi rata-rata turun saat pendapatan meningkat dikarenakan sebagian sisa dari pendapatannya disisihkan untuk menabung. Menurut Keynes, proporsi tabungan tingkat ekonomi menengah ke atas akan berbeda dengan ekonomi bawah orang miskin. Orang kaya biasanya menabung dengan jumlah besar dibandingkan dengan orang miskin. Pendapatan adalah suatu determinasi konsumsi yang penting sementara tingkat bunga tidak begitu diperhatikan. Berdasarkan teori yang dikemukakan keynes, diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh besarnya tingkat pendapatan. 2. Ernst Engel Teori Ernst Engel mengatakan ketika tingkat pendapatan meningkat maka proporsi pendapatan yang akan dihabiskan untuk membeli makanan akan berkurang atau menurun. Hal ini dikarenakan dalam hukum Engel menyebutkan bahwa tingkat kesejahteraan seseorang dapat dikatakan meningkat bila perbandingan pengeluaran yang digunakan untuk konsumsi makanan cenderung semakin menurun bila dibandingkan dengan pengeluaran & sebaliknya konsumsi pengeluaran untuk non makanan akan meningkat. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran permintaan tingkat konsumsi tersebut, diantaranya Tingkat pendapatan perkapita masyarakat Cita rasa maupun selera konsumen pada barang tersebut Harga barang lain terutama barang yang sifatnya pelengkap dan pengganti Tanggapan konsumen terhadap harga barang tersebut. Pengelompokan mengenai permintaan barang konsumsi terdiri dari Superior good barang mewah, inferior good barang dengan mutu rendah, dan normal good barang normal. Pengertian superior good adalah perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada jumlah perubahan pendapatan konsumen. Sedangkan inferior good adalah barang yang bilamana pendapatan konsumen meningkat maka jumlah barang yang diminta akan semakin berkurang. Dan normal good adalah barang barang yang sering kita lihat setiap hari pada umumnya seperti makanan, pakaian dan lain sebagainya. Terdapat empat kesimpulan yang dirumuskan Ernst Engel dalam penelitianya atau biasa disebut sebagai hukum Engel. Diantara kesimpulan yang dirumuskannya adalah Bilamana pendapatan meningkat, maka persentase pengeluaran untuk konsumsi cenderung menurun semakin kecil. Bilamana pengeluaran dalam konsumsi pakain cenderung tetap dan tidak bergantung pada tingkat pendapatan. Persentase pengeluaran konsumsi untuk pengeluaran relatif tetap & tidak bergantung pada tingkat pendapatan. Apabila pendapatan meningkat, maka persentase pengeluaran untuk keperluan pendidikan, kesejahteraan, rekreasi, barang mewah, dan tabungan juga ikut meningkat. 3. Teori Konsumsi Siklus Hidup Teori ketiga ini merupakan teori yang dikembangkan oleh Franco Modigliani, Albert Ando serta Richrad Blumberg pada tahun 1950. Teori konsumsi siklus hidup merupakan teori yang menjelaskan bahwa kegiatan ekonomi merupakan kegiatan seumur hidup. Menurut teori komunikasi siklus hidup ini, faktor sosial ekonomi seseorang maupun rumah tangga dinilai sangat memengaruhi pola konsumsi individu atau rumah tangga tersebut. 4. Teori Pendapatan Permanen Teori konsumsi yang kedua merupakan teori yang berpendapat bahwa pendapatan memengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Pendapatan permanen yang dimaksud pada teori kedua ini merupakan tingkat pendapatan rata-rata yang diharapkan atau diekspektasikan oleh seseorang dalam jangka waktu yang panjang. Teori pendapatan permanen menyatakan bahwa tingkat konsumsi seseorang memiliki hubungan yang proporsional dengan pendapatan permanen seseorang. 5. Teori Pendapatan Relatif Teori yang ketiga merupakan teori pendapatan relatif. Teori ini adalah teori yang dikembangkan oleh James Duessenberry di tahun 1949. Teori pendapatan relatif memperhatikan aspek-aspek psikologis dari rumah tangga dalam menghadapi perubahan pendapatan. Teori pendapatan relatif ini membahas mengenai tingkat konsumsi masyarakat yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan disposable pada masa lalu. Utamanya dipengaruhi oleh tingkat pendapatan paling tinggi yang pernah dicapai oleh suatu rumah tangga karena pola konsumsi saat ini masih dipengaruhi oleh pola konsumsi lalu. Dampak Positif dan Negatif Perilaku Konsumsi Perilaku konsumsi atau kegiatan konsumsi memiliki faktor-faktor yang dapat memengaruhi perbedaan atau tinggi rendahnya tingkat konsumsi seseorang. Selain itu kegiatan konsumsi atau perilaku konsumsi memiliki aspek positif serta negatif jika dilihat melalui bagaimana individu atau rumah tangga mengkonsumsi suatu barang dengan berpegangan pada pedoman motif ekonomi serta prinsip ekonomi. Berikut penulis rangkum, mengenai aspek positif serta negatif dari perilaku konsumsi. 1. Dampak Positif dari Perilaku Konsumsi Ada tiga aspek positif dari perilaku konsumsi, berikut ketiga aspeknya. Dapat menjaga keberlangsungan siklus ekonomi bagi konsumen serta produsen. Perilaku konsumsi dapat menyebabkan kegiatan ekonomi atau perekonomian menjadi lebih maju. Perilaku konsumsi membuat arus perputaran barang serta jasa menjadi lebih cepat sebagai konsekuensi atas tindakan dari konsumsi yang berkelanjutan. Sedangkan, aspek positif dari perilaku konsumsi bagi produsen yaitu dapat meningkatkan produksi barang atau jasa yang dijual, sedangkan aspek positif perilaku konsumsi bagi konsumen merupakan pemenuhan kebutuhan hidup. Selain itu, sikap konsumtif dari konsumen dapat mendatangkan permintaan yang kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. 2. Dampak negatif dari perilaku konsumsi Seperti yang Anda ketahui, perilaku konsumsi juga memiliki aspek negatif, berikut tiga aspek negatif dari perilaku konsumsi yang telah penulis rangkum. Sikap konsumtif maupun perilaku konsumsi dapat menyebabkan seorang individu menjadi tidak hemat atau boros. Sifat tidak hemat atau boros tersebut menyebabkan seorang individu dapat terjebak hutang piutang. Perilaku konsumsi dapat menurunkan minat atau motivasi seseorang untuk menabung, sehingga mengakibatkan sumber dana investasi pada bank menurun. Itulah ketiga aspek positif serta negatif dari perilaku konsumsi atau kegiatan konsumsi, bijaklah ketika Anda melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun memenuhi hasrat Anda. Konsumsi serta kegiatan konsumsi merupakan hal berbeda namun masih berkaitan. Konsumsi merupakan tindak yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seorang individu maupun kelompok, sedangkan kegiatan konsumsi merupakan bagian dari pendapatan rumah tangga yang digunakan oleh seseorang untuk membiayai pembelian berbagai macam barang maupun jasa serta kebutuhan lain. Konsumsi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia. Keduanya memiliki keterkaitan dan dipengaruhi oleh faktor yang sama, yaitu sosial, besarnya pendapatan atau penghasilan, selera atau gaya, adat istiadat, harga barang serta jasa yang akan dibeli, jumlah anggota keluarga dan pendidikan. Kegiatan konsumsi diliputi oleh empat teori yaitu teori konsumsi siklus hidup, teori pendapatan permanen, teori pendapatan relatif, teori konsumsi Keynes. Pada dasarnya, keempat teori konsumsi tersebut membahas mengenai bagaimana kegiatan konsumsi terjadi pada suatu rumah tangga atau individu yang dipengaruhi oleh berbagai macam hal sesuai dengan teori konsumsi. Itulah pembahasan mengenai konsumsi maupun kegiatan konsumsi yang meliputi pengertian, ciri-ciri, faktor yang memengaruhi serta teori konsumsi yang dapat penulis rangkum. Selamat belajar ! Selamat membaca ! Baca juga artikel yang lain berikut ini Kebijakan Moneter Pengertian Ilmu Ekonomi Pengertian Ekonomi Makro Pengertian Ekonomi Mikro Pengertian Ekonomi Kerakyatan Macam-macam Sistem Ekonomi Apa Itu Resesi Ekonomi Rekomendasi Buku Terkait “Kegiatan Konsumsi” 1. Pengantar Ilmu Ekonomi 2. Ekonomi Moneter Studi Kasus Indonesia 3. Kebijakan Ekonomi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Pertanyaan Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan gejala groupthink? Rasionalisasi Kolektif Ilusi Kerentanan Tekanan Langsung Ilusi Kebulatan Suara. Apa saja 3 gejala groupthink? Gejala Groupthink. Anggota kelompok berbagi ilusi kekebalan yang menciptakan optimisme berlebihan dan mendorong pengambilan risiko yang tidak normal. Sensor diri.
Salam semangat, buat kalian yang lagi persiapan UTBK! Gimana progres belajarnya? Semoga api dalam diri elo selalu membara, buat melahap habis setiap pelajaran untuk menjawab soal-soal UTBK, ya. Gue pengin elo belajar bukan hanya untuk lulus UTBK, tapi juga ngerti gimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilustrasi Belajar UTBK Arsip Zenius Kebetulan banget, nih, konsep konsumsi yang bakal kita bahas kali ini, akan sangat berguna buat elo setelah mempelajarinya. Emang gunanya buat apa? Oke, sebelum pertanyaan ini kita jawab bersama-sama, coba perhatiin kalimat di bawah ini. “Mentang-mentang baru dapet duit, belanja mulu kerjaannya, jangan konsumtif, dong!” Mungkin elo pernah denger ucapan tersebut. Sebenernya, perilaku konsumtif itu salah enggak, sih? Rasanya, kalau orang yang konsumtif itu, kesannya kayak boros gitu, ya, hehe. Baiklah, untuk menjawab pertanyaan ini, ayo kita bahas perlahan dari definisinya dulu, ya. Kita mulai pelan-pelan, karena mundur selangkah untuk maju dua langkah, bakal sangat berguna untuk mendalami konsep dasar ekonomi yang amat penting ini. Pengertian KonsumsiFungsi dan Tujuan KonsumsiTeori KonsumsiContoh Soal dan Pembahasan Oke, kalau kita lihat definisi dari KBBI, konsumsi itu artinya “pemakaian barang hasil produksi bahan pakaian, makanan, dan sebagainya.” Sementara itu, konsumtif berarti “bersifat konsumsi hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri.” Definisi ini berkaitan dengan pengertian barang konsumsi, yaitu barang yang nyata, berwujud, atau berbentuk barang. Dari dua definisi di atas, kita bisa bilang kalau orang yang konsumtif itu berarti melakukan kegiatan konsumsi. Kalau kita lihat di ekonomi, pelaku kegiatan konsumsi disebut sebagai konsumen. Ilustrasi Konsumsi dan Konsumtif Arsip Zenius Sebenernya, definisi tersebut masih bisa kita perjelas, bukan hanya pemakaian barang hasil produksi, tetapi juga jasa. Tentu saja, konsumsi elo sehari-hari bukan cuma makan dan minum, tapi juga buat ongkos transportasi, cukur rambut, dan masih banyak lainnya. Berdasarkan definisi yang udah kita lihat, elo jadi tahu apa yang dimaksud dengan kegiatan konsumsi, yaitu berkaitan erat dengan barang dan jasa. Konsumsi barang dan jasa ini merupakan contoh kegiatan konsumsi. Jadi, apakah orang yang konsumtif itu salah? Nah, dari sini kita bisa lihat, kalau jawaban tergantung dari seberapa konsumtifnya orang tersebut, hehe. Kegiatan konsumsi adalah sesuatu yang kita lakukan sehari-hari. Masa iya, sih, kita salahin orang yang pengin beli barang atau jasa? Atau, apakah konsumsi untuk beli kuota internet bulanan itu sesuatu yang salah? Hehe. Nah, ungkapan “belanja mulu kerjaannya, jangan konsumtif, dong!” yang sebelumnya kita bahas, mungkin aja ada benarnya, kalau kegiatan belanja ini malah bikin pengeluaran elo lebih besar daripada income atau pemasukan. Hal ini malah bikin elo ujung-ujungnya berutang atau minjem duit sana-sini, karena pemasukan enggak bisa mencukupi pengeluaran atau konsumsi sehari-hari. Oke, walaupun gue bilang kegiatan konsumsi yang berlebihan itu salah atau enggak baik buat elo sebagai individu, tapi kalau kita lihat di ekonomi secara lebih luas, hal ini malah bisa jadi enggak sepenuhnya salah, lho. Waduh, kok bisa? Ayo kita lanjutkan pembahasan tentang pentingnya konsumsi. Hal ini berkaitan langsung dengan uang, sebuah benda yang penting banget dalam perekonomian, bahkan kerja keras bagai kuda aja kadang rela kita lakukan untuk uang. Baca Juga Penalaran Sejarah Asal-Usul Konsep Uang Fungsi dan Tujuan Konsumsi Mengutip dari Britannica, fungsi konsumsi dalam ilmu ekonomi merupakan, “The relationship between consumer spending and the various factors determining it.” Kalau kita perhatikan definisi tersebut, fungsi konsumsi berkaitan erat dengan pengeluaran konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi. Kalau begitu, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang? Masih berdasarkan sumber yang sama, fungsi konsumsi ini kalau kita lihat di tingkat rumah tangga, bisa dipengaruhi berbagai faktor berikut ini. Pendapatan dan kekayaan saat iniHarapan terhadap tingkat dan risiko dari kekayaan di masa depanTingkat suku bungaUsiaPendidikanJumlah anggota keluargaPreferensi konsumen Nah, dari sini kita bisa lihat, kalau setiap orang itu punya begitu banyak faktor yang berbeda-beda yang memengaruhi belanjanya atau pengeluaran dalam mengonsumsi sesuatu. Oke, setelah tahu tentang fungsi konsumsi, sebenernya apa tujuan kegiatan konsumsi? Ada ekonom yang melihat konsumsi sebagai tujuan akhir dari kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, tingkat konsumsi setiap orang dipandang sebagai acuan utama dalam keberhasilan produktif suatu perekonomian. Ayo kita lihat secara lebih dekat, terkait pandangan tersebut. Anggep aja, ada seseorang yang memegang teguh prinsip “hemat pangkal kaya”. Itu artinya, pengeluaran atau konsumsi bakal semakin berkurang, karena hemat. Kita tahu kalau tujuan kegiatan konsumsi adalah upaya untuk merangsang perekonomian di suatu negara. Kalau semakin banyak orang yang hemat, berarti uangnya enggak dibelanjakan untuk konsumsi. Hal ini bisa bikin perputaran uang di suatu negara bisa tersendat. Nah, hal ini yang berkaitan erat dengan ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro berkaitan dengan pembahasan gue tentang konsumsi dalam rumah tangga. Kalau ekonomi makro, elo mungkin udah ngeh kalau ini berhubungan dengan yang sebelumnya udah gue bahas, yaitu ekonomi secara lebih luas, yang levelnya berada di tingkat negara, bukan hanya rumah tangga. Sip, prinsip hemat pangkal kaya, mungkin aja bisa relevan kalau di tingkat ekonomi mikro. Tapi, kalau udah secara makro, bisa jadi ini bakal merugikan. Simpelnya, kalau uang-uangnya ini disimpenin semua, nanti siapa yang mau beli barang dan jasa, hehe. Nantinya, ekonomi malah lesu. Kalau pengin jadi kaya, kayaknya enggak cukup, deh, dengan hemat aja. Ujung-ujungnya, balik lagi kerja keras bagai kuda, haha. Namun, kalau mau hemat juga silakan aja, sih, kan setiap orang punya pilihan masing-masing. Jadi, setidaknya elo sekarang udah lumayan kebayang, kalau sikap hemat itu punya konsekuensi yang besar terhadap perekonomian di tingkat negara, bukan hanya dampak di elo aja. Selain prinsip “hemat pangkal kaya”, ilmu ekonomi ngajarin kita sebuah prinsip yang menurut gue perlu kita cermati bersama. Kalau udah belajar tentang konsep dasar dari ilmu ekonomi, mungkin elo udah tahu tentang prinsip dalam ekonomi, yaitu usaha dengan pengeluaran atau pengorbanan sekecil mungkin, supaya memperoleh hasil maksimal. Ini bisa membantu kita dalam melihat apa saja penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi. Oleh karena itu, bisa aja kita membeli sesuatu yang terkesan mahal, tapi sebenernya itu adalah upaya menghemat. Lho, kok begitu? Dengan asumsi bahwa sesuatu yang terkesan mahal tersebut memiliki kualitas yang oke, hal ini bisa bikin kita mendapatkan kepuasan atau hasil maksimal. Contohnya, elo lebih memilih sepatu seharga yang awet dipake selama tiga tahun, dibanding sepatu yang harganya tapi tahun depan udah rusak. Kalau dihitung-hitung dalam jangka panjang, malah lebih hemat, kan? Nah, berdasarkan pembahasan kita tentang fungsi dan tujuan konsumsi, elo bisa lihat kalau ekonomi itu begitu kompleks karena melibatkan berbagai faktor. Setelah kita tahu kalau perilaku konsumtif itu memiliki dampak di ekonomi mikro dan makro, apakah elo bisa melihat, apa dampak positif dan negatif kegiatan konsumsi? Sesuatu yang secara mikro mungkin berdampak positif, tapi bisa jadi berdampak negatif, ya, kalau kita melihatnya secara makro. Selanjutnya, gimana teori konsumsi memandang hal ini? Sip, saatnya kita bahas rumus-rumusnya. Save the best for last, hehe! Baca Juga Apa Itu Masalah Ekonomi dan Kenapa Terjadi? Teori Konsumsi Oke, setelah kita tahu berbagai hal tentang kegiatan konsumsi, sekarang kita sampai ke bagian yang enggak kalah menarik, yaitu teori konsumsi. Sebelum membahas teori konsumsi, gue pengin nanya, deh, apakah elo sebelumnya pernah bekerja dan menghasilkan uang sendiri? Selain itu, coba perhatikan di sekeliling elo, apakah elo bisa menemukan tempat atau lokasi yang sama sekali enggak ada barang dan jasa hasil kegiatan ekonomi? Sekarang, gue lagi duduk, dan gue perhatikan sekeliling, ada meja, tetikus, laptop, dan berbagai barang hasil produksi lainnya. Selain itu, beberapa minggu yang lalu, gue baru aja potong rambut oke ini tidak penting, haha. Gue pengin bilang, kalau kita selalu butuh untuk mengonsumsi sesuatu, entah itu barang atau jasa, dan ini hal yang mutlak dilakukan. Untuk melakukan kegiatan konsumsi ini, kita perlu pengeluaran yang ditopang dari penghasilan. Kalau elo sekarang belum bekerja dan menghasilkan uang sendiri, ilmu ekonomi tetap melihat elo punya penghasilan, setidaknya dari kiriman uang bulanan dari keluarga. Nah, dari penghasilan ini, ada pajak yang perlu dibayar, yang berguna dalam pembangunan negara. Terdapat dua teori konsumsi, yang keduanya hampir mirip, tapi memiliki perbedaan dari asumsi tanpa pajak dan asumsi adanya pajak. Sip, ayo kita bahas teorinya satu per satu. Ilustrasi Persamaan Konsumsi Arsip Zenius Baca Juga 5 Pengetahuan Dasar Ekonomi yang Perlu Diketahui Semua Orang Asumsi Tanpa Pajak Oke, uang atau penghasilan yang kita punya, bisa kita gunakan untuk kegiatan konsumsi dan/atau ditabung. Oleh karena itu, berikut ini persamaan sederhana dengan asumsi penghasilan yang belum kena pajak. Y pendapatan = C konsumsi + S tabungan Dari sini, kita lihat kalau pendapatan kita itu, selain digunakan untuk konsumsi, bisa juga ditabung. Nah, ini adalah konsep awal yang selanjutnya menentukan gimana teori konsumsi tanpa pajak. Begini kira-kira penjabaran secara matematisnya, yang nanti bakal gue bahas satu per satu. C = a + Ada dua hal yang bisa kita lihat, yaitu konsumsi C ada korelasi positif + dari tingkat pendapatan Y. Oleh karena itu, persamaan ini bilang kalau konsumsi bakal semakin meningkat ketika pendapatan ikut meningkat. Lho, kalau a dan b itu maksudnya apa? Oke, a adalah autonomous consumption selanjutnya gue sebut sebagai konsumsi otonomi, yaitu konsumsi yang bakal ada walaupun kita tidak punya pendapatan. Kalau begini, kita bisa lihat sebagai C = a Ini terjadi ketika konsumen enggak punya pendapatan. Namun, tetep aja ada pengeluaran, kan, setidaknya untuk konsumsi kebutuhan primer, kayak makan dan minum. Oleh karena itu, kalau punya pendapatan, konsumsi bakal ditambah dengan Nah, b adalah perubahan tingkat konsumsi ketika terjadi perubahan pendapatan. Maksudnya, konsumsi elo juga dipengaruhi oleh pendapatan. Di ekonomi, ini disebut sebagai MPC, yaitu marginal propensity to consume selanjutnya kecenderungan mengonsumsi marginal. Ini adalah persamaan matematisnya. Perubahan tingkat konsumsi adalah C, dan perubahan tingkat pendapatan itu Y. Oke, mungkin elo bertanya-tanya gimana menghitung MPC atau kecenderungan mengonsumsi marginal ini. Misalnya di soal, diketahui MPC = 0,75, itu berarti ketika pendapatan naik ke angka 100, konsumsi juga bakal naik ke angka 75. Berikut ini persamaan matematisnya. Jadi, elo bisa tahu, pendapatan yang meningkat di angka tentu, bakal diikuti oleh konsumsi yang meningkat di angka tertentu pula. Oleh karena itu, konsumsi bakal disamakan dengan konsumsi otonomi, kalau konsumen tidak memiliki penghasilan, misalnya sedang dalam kondisi menganggur. Terus, kalau tiba-tiba udah kerja dan dapat penghasilan, konsumsi C bukan hanya dilihat dari konsumsi otonomi a, tetapi juga ditambah dengan konsumsi yang berkaitan dengan tingkat pendapatan bY. Oke, selanjutnya, gimana kalau pendapatan kita udah kena pajak? Kita lanjutin, yuk! Asumsi Adanya Pajak Kalau penghasilan kita udah dipotong pajak, itu dinamakan disposable income, yaitu pendapatan yang siap dibelanjakan. Ini adalah persamaan matematisnya. Y pendapatan – T pajak = Yd disposable income Dari sini, sebenernya konsepnya hampir sama dengan asumsi tanpa pajak, yang membedakan itu adalah penghasilannya yang udah kena pajak. Yd = C + S Pendapatan kita yang udah kena pajak, bukan hanya dibelanjakan untuk kegiatan konsumsi, tapi juga bisa ditabung. Selanjutnya, persamaan matematis yang sama, juga bisa kita turunkan berdasarkan konsumsi yang dipengaruhi disposable income. C = a + Oke, berdasarkan teori konsumsi dengan asumsi adanya pajak ini, kita perlu menentukan dulu pendapatan yang sudah bebas pajak atau pendapatan yang siap dibelanjakan. Setelah elo tahu bahwa secara teori, pendapatan yang meningkat juga akan mendorong peningkatan konsumsi atau pengeluaran, semoga elo jadi ngerti, kenapa tiba-tiba kalau ada uang, barang yang sebelumnya gak pengin dibeli, kok tiba-tiba udah dianter kurir di depan rumah, hehe. Sip, dari sini, ayo kita lanjut ke contoh soal, supaya elo semakin oke pemahamannya tentang teori konsumsi ini. Contoh Soal dan Pembahasan 1. Besarnya tambahan keinginan mengonsumsi marginal propensity to consume sebesar 0,8 artinya…. a. Pendapatan Rp 100,00 akan menyebabkan konsumsi 0,8 rupiah b. Pendapatan Rp akan menyebabkan konsumsi Rp 8,0 c. Pendapatan Rp 1,00 merupakan konsumsi 0,8 rupiah d. Tambahan konsumsi Rp 1,00 menyebabkan pendapatan 0,8 rupiah e. Tambahan pendapatan Rp 100,00 akan menyebabkan konsumsi Rp 80,00 Pembahasan Marginal propensity to consume menunjukkan dampak penambahan setiap unit disposable income pada besarnya konsumsi. Setiap gaji yang naik, akan menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi. Marginal propensity to consume sebesar 0,8 berarti pada peningkatan pendapatan di angka 100, akan menyebabkan peningkatan konsumsi sebanyak 80. Jawaban e 2. Manakah persamaan konsumsi yang benar di bawah ini apabila tingkat pendapatan sama dengan nol? a. C = a + bY b. C = a + b c. C = a d. C = Y – S e. C = a + Pembahasan Pada saat pendapatan sama dengan nol atau biasa disebut saat menganggur, kita, kan, tetap harus makan, atau memenuhi kebutuhan primer lainnya agar dapat bertahan hidup, maka ada konsumsi minimal yang harus dipenuhi walaupun pada saat pendapatannya nol atau biasa disebut konsumsi otonom sehingga bentuk persamaan konsumsinya adalah C = a, di mana C adalah konsumsi dan a adalah konsumsi otonom atau konsumsi yang harus dikeluarkan pada saat pendapatannya nol. Jawaban C 3. Marginal propensity to consume MPC yang bernilai 0,65 artinya …. a. ada tambahan konsumsi sebesar 65% ketika pendapatan naik sebesar 100% b. ada tambahan konsumsi sebesar 6,5% ketika pendapatan naik sebesar 10% c. ketika pendapatan naik sebesar 10, maka ada tambahan konsumsi sebesar 65 d. ketika pendapatan naik sebesar maka ada tambahan konsumsi sebesar e. ketika pendapatan naik sebesar maka ada tambahan konsumsi sebesar Pembahasan Marginal propensity to consume MPC merupakan nilai perubahan konsumsi dibagi dengan perubahan pendapatan. MPC yang bernilai 0,65 artinya ketika pendapatan naik maka konsumsi akan bertambah sebesar Catatan interpretasi atau arti nilai MPC tidak boleh dalam betuk persentase. Harus dalam bentuk nominal angka. Jawaban D Oke, setelah tahu konsep secara matematisnya, ini saatnya elo untuk semakin melatih kemampuan dalam menjawab soal-soal UTBK. Nah, latihan soal ini bakal membantu banget, terutama kalau elo ikut try out. Elo bisa mulai dengan ikutan Try Out dari Zenius, yang punya kualitas soal-soal yang bakal mengasah kemampuan elo untuk menghadapi berbagai soal UTBK. *** Sip, apakah elo tertarik untuk jadi konsumtif setelah mempelajari materi ini, supaya membantu perekonomian nasional? Haha. Untuk membantu dalam menghadapi berbagai soal UTBK, khususnya dalam pelajaran Ekonomi, elo bisa mengakses materi-materi tersebut lewat banner di bawah ini. Ada berbagai playlist yang bisa elo pantengin satu per satu, dan proses belajar bakal jadi makin terarah karena berbagai materi belajar dari Zenius, memang dibuat supaya elo enggak hanya belajar untuk lolos UTBK, tapi bisa lebih dari itu, contohnya membentuk pola pikir oke dan menghubungkan berbagai ilmu pengetahuan, jadinya wawasan elo semakin luas, deh. Oke, kalau begitu, sekian aja pembahasan kita kali ini tentang materi konsumsi, sampai jumpa di materi-materi berikutnya, cheers!
merupakantujuan konsumsi adalah2 Lihat jawabanIklanIklan ameliaagustina19ameliaagustina19Menambah nilai guna suatu barang dan meningkatkan nilai jual suatu barang
Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Lifestyle » Konsumsi Adalah Fungsi, Contoh, dan Faktor Pembedanya Dibaca Normal 10 Menit Konsumsi Adalah Fungsi, Contoh, dan Faktor Pembedanya Kegiatan konsumsi selalu dilakukan oleh setiap orang. Baik itu mengonsumsi makanan, hiburan dan sebagainya. Sebenarnya apa maksud dari konsumsi? Yuk, baca ulasan berikut untuk mengetahui informasi selengkapnya! Summary Konsumsi menjadi kegiatan harian yang dilakukan setiap orang selama dirinya hidup. Selain untuk memenuhi kebutuhan, kegiatan ini berpengaruh terhadap roda perekonomian suatu negara. Pengertian KonsumsiTujuan Kegiatan KonsumsiFungsi Kegiatan Konsumsi1 Mengurangi atau Menghabiskan Nilai Suatu Barang atau Jasa Sekaligus2 Mengurangi atau Menghabiskan Nilai Barang dan Jasa Berangsur-angsur3 Memenuhi Kebutuhan4 Mendukung Produksi5 Titik Awal dan Akhir Roda Ekonomi6 Membantu Menyesuaikan Tarif Upah Minimum Pekerja7 AfeksiContoh Kegiatan KonsumsiCiri-Ciri Kegiatan Konsumsi1 Asal Barang2 Dilakukan Secara Langsung3 Produk yang Digunakan Berkurang, Baik Jumlah atau Nilainya4 Bermanfaat untuk Memenuhi Kebutuhan atau KepuasanFaktor Perbedaan Tingkat Konsumsi1 Pemasukan2 Riwayat Pendidikan3 Harga Produk4 Jumlah Keluarga5 Selera dan Gaya6 Jenis Kelamin7 KebiasaanKonsumsi Seperlunya, Bukan Semaunya Pengertian Konsumsi Konsumsi merupakan salah satu kegiatan dalam ekonomi selain produksi dan distribusi. Setiap orang di dunia melakukan kegiatan konsumsi, kapanpun dan di manapun selama orang tersebut hidup. Secara sederhana, konsumsi dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan seseorang untuk mengurangi atau menghabiskan manfaat produk untuk memenuhi kebutuhan atau memuaskan diri mereka. Orang yang mengonsumsi produk disebut konsumen. Mereka akan membayar produk untuk mencapai tujuannya. Konsumsi sendiri menjadi kegiatan penting dalam ekonomi. Sebab, semua produk akan dihabiskan oleh konsumen. Jika aspek ini tidak ada, maka tidak ada produksi yang nantinya membuat ekonomi lumpuh. [Baca juga IMF & BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Alasannya?] Tujuan Kegiatan Konsumsi Konsumsi sangat penting untuk keberlangsungan kegiatan ekonomi. Karena menguntungkan produsen selaku penjual produk dan konsumen sebagai penikmat produk. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memenuhi kebutuhan hidup. Namun, saat ini fungsinya meluas, yakni sebagai kesenangan dan harga diri atau disebut kebutuhan tersier. Umumnya, konsumsi dipengaruhi oleh lingkungan, pendapatan, dan gaya hidup. Untuk sebagian masyarakat, pendapatan berbanding lurus dengan meningkatnya barang yang dikonsumsi. Meski sebetulnya kebiasaan tersebut tidak sehat secara finansial. Nah, untuk memastikan kondisi kesehatan finansialmu saat ini, caranya gampang kok. Kamu bisa gunakan fitur Financial Check Up di Aplikasi Finansialku. Jika nilainya di atas 70%, biasanya keuanganmu bisa dikatakan cukup sehat. So, berapa ya nilai financial check up kamu? Yuk, cek sekarang! Fungsi Kegiatan Konsumsi Setelah mengetahui pengertian dan tujuan konsumsi, berikut adalah beberapa fungsinya yang tak kalah penting untuk diketahui 1 Mengurangi atau Menghabiskan Nilai Suatu Barang atau Jasa Sekaligus Mengurangi atau menghabiskan manfaat disini mengacu pada produk-produk yang tidak dapat bertahan lama. Dengan kata lain memiliki masa pakai seperti makanan atau kosmetik. Jika digunakan terus-menerus, produk tersebut akan habis sehingga tidak memiliki nilai lagi. 2 Mengurangi atau Menghabiskan Nilai Barang dan Jasa Berangsur-angsur Mengurangi atau menghabiskan manfaat berangsur-angsur mengacu pada produk yang tidak akan habis dalam waktu singkat. Misalnya rumah, furniture, kendaraan, dan sebagainya. Barang-barang tersebut akan rusak, tetapi dalam waktu yang cukup lama. 3 Memenuhi Kebutuhan Fungsi utama kegiatan konsumsi adalah pemenuhan kebutuhan. Mulai dari kebutuhan fisik seperti tempat tinggal yang nyaman, makanan, dan pakaian. Hingga kebutuhan psikis seperti pendidikan, ibadah, membaca, dan hiburan. Pemenuhan kebutuhan akan mendatangkan kepuasan sehingga pikiran akan lebih ringan. Meski terkesan sepele, sebaiknya kamu jangan abaikan kebutuhan psikis karena berkaitan dengan kesehatan mental. [Baca Juga Kata Ahli Tentang Hubungan Kondisi Keuangan dan Kesehatan Mental] 4 Mendukung Produksi Aktivitas produksi akan terjadi jika ada konsumen yang memanfaatkan suatu produk. Kedua aktivitas ini saling berkaitan dan tidak dapat dieliminasi salah satunya. Produsen menginginkan produknya terjual, sedangkan konsumen ingin memperoleh kepuasan melalui produk yang dibeli. 5 Titik Awal dan Akhir Roda Ekonomi Kegiatan konsumsi mengawali dan mengakhiri kegiatan ekonomi. Misalnya, kamu ingin membeli motor baru keinginan untuk memanfaatkan suatu produk. Ketika melakukan transaksi di dealer, maka kegiatan ekonomi berjalan. Setelah transaksi berakhir, kamu pun menggunakan motor menikmati manfaatnya tersebut dan kegiatan ekonomi berhenti. [Baca Juga Yuk, Intip Kondisi Perekonomian Indonesia Saat Ini!] 6 Membantu Menyesuaikan Tarif Upah Minimum Pekerja Ternyata, aktivitas konsumsi dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan rumusan upah minimum, lho. Selain itu, aktivitas harian ini juga kerap dijadikan rujukan untuk menentukan pajak dan nominasi anggaran belanja negara. 7 Afeksi Konsumsi kerap dimanfaatkan untuk menarik perhatian. Hal ini berlaku kepada barang-barang tersier. Misalnya seseorang membeli mobil mewah untuk merebut perhatian orang yang dia sukai. Contoh Kegiatan Konsumsi Setiap hal yang kita lakukan sehari-hari adalah kegiatan konsumsi. Bahkan, sekadar bernapas pun kita melakukan konsumsi, yakni menyerap oksigen produk yang dihasilkan oleh tumbuhanprodusen melalui fotosintesis. Berikut adalah contoh kegiatan konsumsi yang kerap ditemui sehari-hari Dalam rumah tangga, ibu membeli vacuum cleaner baru untuk membersihkan debu. Lalu ayah membutuhkan laptop baru untuk kebutuhan kerja, dan anak membeli sepeda untuk sekolah. Di sektor perusahaan, sebuah perusahaan membeli mesin produksi untuk membuat produk. Di lingkup pemerintahan, pemerintah membeli teknologi dari luar negeri untuk memudahkan pendataan masyarakat dalam sensus penduduk. Nah, kalau Sobat Finansialku, kegiatan konsumsi apa yang tengah atau akan dilakukan dalam waktu dekat ini? Jika salah satunya membeli barang yang dibutuhkan, pastikan kamu sudah merencanakan keuangannya. Apalagi jika harganya cukup tinggi alias mahal. Supaya lebih mudah mendapatkan barang yang diinginkan, tanpa mengganggu cash flow keuangan. Kamu bisa merencanakan dananya dengan mengikuti panduan ebook gratis dari Finansialku. Ebook GRATIS, Cara Beli Barang Mahal Tanpa Utang Ciri-Ciri Kegiatan Konsumsi Berikut adalah ciri-ciri kegiatan konsumsi yang sebaiknya kamu ketahui 1 Asal Barang Kegiatan konsumsi dilakukan dengan melakukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Misal, untuk mendapatkan sepatu impian, kamu harus mengeluarkan sejumlah uang. Setiap hal yang didapat dengan membayar termasuk dalam salah satu ciri konsumsi. 2 Dilakukan Secara Langsung Kegiatan konsumsi dilakukan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan. Misalnya, kamu menonton seseorang di TV memakan pasta. Karena kamu tidak bisa membuatnya, kamu menenangkan diri dengan menonton orang tersebut makan pasta, dan kamu seperti telah memakannya. Padahal, kamu tahu betul, kamu harus memakannya sendiri. 3 Produk yang Digunakan Berkurang, Baik Jumlah atau Nilainya Ciri selanjutnya adalah barang yang dikonsumsi akan habis manfaat atau jumlahnya. Contohnya, halaman buku tulis akan habis jika digunakan untuk mencatat dan pakaian akan usang jika sering digunakan. 4 Bermanfaat untuk Memenuhi Kebutuhan atau Kepuasan Barang konsumsi harus memiliki manfaat untuk manusia. Dengan begitu, benda-benda yang tidak jelas peruntukkannya bukan merupakan barang konsumsi. Faktor Perbedaan Tingkat Konsumsi Pola konsumsi masyarakat tidak sama satu sama lain. Meski di keluarga yang sama, bahkan kebutuhan tiap orang berbeda. Orang-orang menyusun kebutuhan berdasarkan skala prioritas, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Perlu diketahui, meski selalu melakukan kegiatan konsumsi, pola konsumtif perlu dihindari. Kenapa? Alasannya bisa kamu cari tahu di artikel berikut ini Hedonisme dan Gaya Hidup Konsumtif yang Dapat Merusak Keuangan Anda Konsumtif sendiri merupakan kondisi di mana seseorang mengonsumsi produk berlebihan dan sebetulnya tidak terlalu dia butuhkan. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi perbedaan kegiatan konsumsi 1 Pemasukan Penghasilan seseorang berpengaruh terhadap pola konsumsinya. Umumnya, semakin besar penghasilan, maka barang yang dikonsumsi makin banyak. 2 Riwayat Pendidikan Tingkat pendidikan yang tinggi mengakibatkan kebutuhan seseorang meningkat. Begitu pun sebaliknya. Contohnya, pekerja dengan lulusan sarjana yang bekerja di perusahaan teknologi akan membutuhkan gawai canggih dibanding mereka yang bekerja sebagai pramuniaga. 3 Harga Produk Tak dipungkiri, harga merupakan aspek krusial yang mempengaruhi gaya konsumsi. Semakin rendah harga, maka daya beli masyarakat makin tinggi, sehingga tingkat konsumsi meningkat. 4 Jumlah Keluarga Jumlah keluarga yang banyak tentu akan meningkatkan jumlah konsumsi produk. 5 Selera dan Gaya Setiap orang memiliki selera berbeda. Mereka yang memiliki selera dan gaya yang baik cenderung menghabiskan banyak uang untuk membeli produk. Bahkan mengarah ke pola konsumtif. 6 Jenis Kelamin Kebutuhan antara pria dan wanita tentu akan berbeda. Dengan begitu, mereka juga tidak sama ketika mengonsumsi sesuatu. 7 Kebiasaan Pola konsumsi orang-orang di suatu tempat umumnya dipengaruhi oleh pandangan umum masyarakat di daerah tersebut. Misalnya, orang-orang di Lampung rela membeli durian meski mahal, dan orang-orang di Papua lebih sering membeli Papeda. Konsumsi Seperlunya, Bukan Semaunya Itulah ulasan mengenai konsumsi dalam kegiatan ekonomi. Sebagai konsumen, sebaiknya kamu tidak terjebak dalam kebiasaan konsumtif. Terlebih jika kamu sedang membangun karier untuk mencapai financial freedom. Jika Sobat Finansialku ingin diskusi lebih lanjut seputar mengatur keuangan dan mewujudkan tujuan keuangan, yuk, konsultasi dengan perencana keuangan Finansialku. Hubungi melalui Aplikasi Finansialku atau WhatsApp untuk buat janji, ya! Setelah membaca artikel di atas, semoga kamu mendapatkan banyak informasi seputar kegiatan konsumsi. Yuk, share artikel ini ke teman-teman lainnya, terima kasih. Editor Ismyuli Tri Retno Sumber Referensi Admin. 13 April 2022. Kegiatan Konsumsi Pengertian, Ciri, Fungsi dan Contohnya. – Ahmad. Pengertian Konsumsi Fungsi, Ciri dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. – Anugerah Ayu Sendari. 13 September 2021. Tujuan Konsumsi dalam Ekonomi, Ketahui Fungsi dan Faktor yang Memengaruhinya. – Nur Jamal Shaid. 09 Januari 2022. Kegiatan Konsumsi Definisi, Tujuan, Contoh, dan Ciri-cirinya. – Sedang menempuh pendidikan S1 di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Metro, Lampung. Memiliki ketertarikan dengan pengembangan diri, broadcasting, dan entrepreneurship. Related Posts Page load link Go to Top
Adabeberapa tujuan dan manfaat prinsip dan motif ekonomi secara umum, di antaranya adalah sebagai berikut: Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin Memperkecil adanya kerugian akibat dari kesalahn-kesalahan tertentu Mencegah terjadinya konsumsi yang boros Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimiliki Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi
Web server is down Error code 521 2023-06-13 172205 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6c037d59fe28ad • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Berikutini adalah prinsip yang digunakan seluruh koperasi di Indonesia antara lain sebagai berikut: Keanggotaan koperasi sifatnya terbuka dan sukarela. Proses pengelolaan koperasi harus dilakukan secara demokratis. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) harus mengedapankan rasa keadilan sesuai dengan kinerja dari masing-masing anggota.
BerandaBerikut ini bukan merupakan tujuan konsumsi, adala...PertanyaanBerikut ini bukan merupakan tujuan konsumsi, adalah.... untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan modal usaha untuk memperoleh kepuasan yang setinggi-tingginya untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk memenuhi kemakmuran atau mencapai kemakmuran NMMahasiswa/Alumni Universitas Islam JemberJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah A. PembahasanKonsumsi merupakan kegiatan yang mengurangi atau menghabiskan nilai guna barang atau jasa. Tujuan dari konsumsi adalah memenuhi kebutuhan hidup dalam rangka mencapai kepuasan dan kemakmuran. Jadi, jawaban yang tepat adalah A .Konsumsi merupakan kegiatan yang mengurangi atau menghabiskan nilai guna barang atau jasa. Tujuan dari konsumsi adalah memenuhi kebutuhan hidup dalam rangka mencapai kepuasan dan kemakmuran. Jadi, jawaban yang tepat adalah A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!4rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Singkatnya materi dan soal pengantar ekonomi dan bisnis kelas 10 akan bermanfaat untuk: Pertama, mengatur kehidupan ekonomi masyarakat. Kedua, meningkatkan taraf hidup masyarakat atau sumber daya manusia, baik itu kalian yang tinggal di daerah kecil, maupun kalian yang tinggal di daerah besar. Ketiga, mengatur prinsip kebutuhan primer atau
Halo jumpa lagi dengan saya di AKTIVITAS BLOG, kali ini saya menulis artikel tentang pelajaran Ekonomi yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang, yaitu "Pengertian dan Tujuan dari Konsumsi dan Konsumen". Dimana judul dari artikel ini termasuk dalam pembahasan Perilaku Konsumen. Kita telah mengenal apa yang dimaksud dengan "konsumen", jika dikatakan secara langsung yang dapat dikatakan sebagai konsumen adalah kita sendiri karena secara singkatnya konsumen merupakan arti dari kata pemakai/pengguna. Berikut pembahasan yang lebih jelasnya. Pengertian Konsumsi dan Konsumen. Konsumsi adalah kegiatan mengurangi atau pun menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa. Memakai sendal atau sepatu merupakan kegiatan konsumsi karena mengurangi nilai guna sandal/sepatu, begitu juga dengan memakan daging ayam dapat disebut sebagai kegiatan konsumsi karena menghabiskan nilai guna daging ayam. Contoh diatas merupakan contoh yang sederhana dari kegiatan konsumsi. Masih banyak lagi contoh lain dari kegiatan konsumsi karena sebagai manusia kita memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Contoh yang lainnya adalah bermain bulu tangkis, mengoperasikan komputer, menggunakan kendaraan, menelpon, berobat ke dokter, bermain sepak bola, menonton televisi, dan lain sebagainya. "Kegiatan yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan yang sifatnya dapat mengurangi atau pun menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa" Disebut sebagai Konsumsi. Konsumen adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan konsumsi tersebut, dengan kata lain konsumen adalah pelaku dari konsumsi. Contohnya adalah seorang kuli bangunan merupakan konsumen dari pasir, semen, dan alat bangunan lainnya, seorang petani merupakan konsumen dari pupuk dan alat pertanian lainnya, dan seorang siswa merupakan konsumen dari pendidikan dan alat-alat pendidikan. Bahkan semua orang dapat berperan sebagai konsumen, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhanbaik kebutuhan primer, sekunder, atau pun tersier seperti makanan, minuman, pakaian, aksesoris, berekreasi, dan sebagainya. Jadi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Konsumsi adalah kegiatan yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan yang sifatnya dapat mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa. Sedangkan Konsumen adalah orang yang melakukan konsumsi atau orang yang melakukan kegiatan untuk mengurangi nilai guna suatu barang/jasa. Tujuan Konsumsi. Berdasarkan pembahasan diatas dapat dikatakan bahwa tujuan konsumsi yang sebenarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia guna memperoleh kepuasan. Jadi tujuan utama dari kegiatan konsumsi adalah kepuasan. Jika kita sedang haus, maka minuman yang segar yang akan membuat kita merasa puas, begitu juga dengan makan, jika kita lapar maka makan yang membuat kepuasan kepada kita. Terima kasih telah membaca artikel ini, baca juga artikel lainnya dari blog ini ya...
. p31pursj33.pages.dev/282p31pursj33.pages.dev/189p31pursj33.pages.dev/51p31pursj33.pages.dev/149p31pursj33.pages.dev/281p31pursj33.pages.dev/165p31pursj33.pages.dev/363p31pursj33.pages.dev/131p31pursj33.pages.dev/179
berikut ini yang bukan merupakan tujuan konsumsi adalah