PALANGKARAYA - Hobi fotografi yang ingin ikut lomba Foto Gerhana Matahari Total, masih ada kesempatan. Hari ini, Selasa (8/3) merupakan hari terakhir. Calon peserta yang ingin mendaftar bisa
Operasi Patuh Telabang juga menciptakan keamanan dan ketertiban dalam kelancaran berlalu lintas di provinsi Raya ANTARA - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Polda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan pelaksanaan Operasi Patuh Telabang 2021 selama 14 hari di provinsi ini, sebagai upaya menekan sekaligus mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di kabupaten dan kota di wilayah setempat. Selain menekan angka kecelakaan, juga memutus penyebaran mata rantai COVID-19 serta mencegah kerumunan massa, kata Dedi saat memimpin Apel Operasi Patuh Telabang, di halaman Barigas Kota Palangka Raya, Senin. "Operasi Patuh Telabang juga menciptakan keamanan dan ketertiban dalam kelancaran berlalu lintas di provinsi ini," katanya. Dedi menjelaskan, sasaran utama Operasi Patuh Tahun tersebut adalah segala bentuk kegiatan masyarakat, yang berpotensi menciptakan klaster pernyebaran COVID-19. Hal itu disebabkan masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan prokes, tidak disiplin berlalu lintas dan menekan pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas dan kerawanan kerumunan. Dia menyebutkan jumlah kecelakaan lalu lintas di Kalteng berdasarkan aplikasi Integrated Road Safety Management System IRSMS, yakni pada 2020 lalu ada 117 kejadian. Artinya ada penurunan 253 kasus atau sekitar 26 persen dari tahun sebelumnya. "Jumlah pelanggaran dibandingkan 2019 lalu, ada pelanggaran, sehingga terjadi penurunan pelanggaran atau sekitar 60 persen," katanya pula. Kemudian, mantan Karobinkar SSDM Polri itu menegaskan, dalam operasi kali ini seluruh personel yang terlibat harus mampu mendeteksi dini dan pemetaan terhadap lokasi rawan kemacetan, pelanggaran, lalu lintas hingga sebaran COVID-19. "Tentunya juga menghindari tindakan kontraproduktif yang dapat merusak citra Polri. Ingat lakukan operasi patuh ini dengan baik tanpa menimbulkan komplain dari masyarakat," kata Dedi. Baca juga Operasi Patuh Jaya, polisi bagikan masker di Jakarta Timur Baca juga Kapolda Jateng larang razia kendaraan selama Operasi Patuh CandiPewarta Kasriadi/Adi WibowoEditor Budisantoso Budiman COPYRIGHT © ANTARA 2021 PelaksanaTugas Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan dr Abdul Nasir membenarkan, terjadinya kecelakaan yang dialami Kepala Dinas Perhubungan ANTARA News kalteng kabar daerah Agressor usava roupas 'medievais', segundo as autoridades locais. Jovem foi preso e motivos do ataque são investigados. Local onde o ataque ocorreu em Québec, foi isolado — Foto Reprodução/GloboNews Um homem vestido com trajes medievais e com uma faca matou duas pessoas e feriu outras cinco na noite de Halloween perto do parlamento provincial de Québec, no Canadá, neste sábado 31. Segundo a polícia, o homem de 20 anos foi detido. As autoridades policiais pediram que os moradores da cidade permanecessem em suas casas. "Pouco antes da 1h, o Serviço de Polícia da Cidade de Québec prendeu um indivíduo. Pedimos aos cidadãos da Cidade de Quebec que permaneçam dentro de casa com as portas fechadas, pois a investigação está em andamento", disse que a polícia local por meio de um comunicado. As causas dos ataques ainda são investigadas. Na França houve um atentado terrorista nesta semana um homem entrou na basílica de Nice e matou três pessoas, entre elas uma brasileira. No começo do mês, o professor Samuel Paty foi decapitado por mostrar uma caricatura de Maomé em uma aula de liberdade de expressão. O primeiro-ministro canadense, Justin Trudeau, chamou os assassinatos na França de "odiosos" e disse que "esses terroristas, esses assassinos não representam o Islã de forma alguma e não definem os muçulmanos, no Canadá, na Europa ou em qualquer outro lugar do mundo". Deseja receber as notícias mais importantes em tempo real? Ative as notificações do G1! .